Monday, June 22, 2020

Doa dan Keberanian: Teladan "Kecil' Yabes.

Dua hal ini menurut saya bukan hanya milik orang2 besar, tokoh2 istimewa dalam Alkitab macam Abraham, Musa, Elia, Daud, Petrus atau Paulus.

Orang biasa juga mendapat kesempatan, anugerah untuk memilikinya.

Contohnya Yabes. Yabes orang biasa, anak keturunan Yehuda dari cabang lain.  Kemungkinan bidang minat atau arah profesinya masa itu sebagai peternak.

Yabes artinya 'kesakitan', 'pain' sebab kala dilahirkan ibunya sangat susah.

Sekelebat saja nama Yabes ada di Alkitab. Bagian kecil dari kitab Tawarikh, yang jadi bagian Ketuvim Israel.

Namun, meski demikian, Yabes di posisi sudut hidupnya yang kurang diliat orang, telah jadi contoh.

Alkitab menyebut ia lebih dimuliakan dari pada saudara2nya yang lain.

Ia seorang yang berdoa. Pendoa yang gigih, that praying by faith justru dalam kesulitan, kesakitan, kesempitan hidupnya.

Pernahkah anda alami kesempitan hidup yang membuat anda sesak?

Yabes menginspirasi para orang biasa, yang mungkin sedang mengalami kesempitan hidup.

Misal saja hidup tak longgar dalam hal ruang keleluasaan gerak kegiatan, area usaha atau pekerjaan, hal finansial, kesehatan di tengah "malapetaka").

Hal ini mendorongnya untuk berdoa, berseru kepada Tuhan, Allah Abraham Ishak dan Yakub.

Apa, bagaimana doanya?

Begini doa seruan Yabes, seakan lakukan breakthrough dari kondisi kesempitan dan kesakitan:

 "Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!" (2 Tawarikh 4: 10).

Seruan doa dan keberanian luar biasa menurut saya dari "tokoh kecil" dalam Alkitab seperti Yabes. Namun dalam anugerahNya, Allah Israel telah mengabulkan doa permintaannya itu.

Pertama, Allah  memberkatinya berlimpah-limpah.
Arti berkat disini ya seutuhnya, rohani jasmani.

Kedua, Allah memperluas daerah daerah yang jadi lahan ladang pemeliharaan peternakannya. Ada tumbuh kembang perluasan pekerjaan pelayanan maupun profesi sehari hari, meski bagi yang lain dirasa jumpai kesulitan.

Ketiga, ada penyertaan tangan Allah, dalam versi Ketuvim bisa diartikan: kebajikan dan kemurahan Tuhan mengikutinya.

Keempat atau terakhir, proteksi perlindungan Allah terus dirasakan melindungi saat malapetaka (bisa dibaca sebagai wabah pandemi covid19, sampar, atau misal banjir, bencana, badai hidup) melanda, hingga luput dari kesakitan  derita yang seharusnya bisa  menimpa nya.

Tatkala satu pintu tertutup, Allah membuka pintu alternatif lain sebagai jalan masuk atau keluar.

Itulah yang dialami orang biasa seperti Yabes dalam hidup pekerjaan usaha dan pelayanannya sehari hari.

Doa dan keberanian imaniah telah dianugerahkan Tuhan, hingga alami terobosan dari kesempitan, kesulitan, kejenuhan kesakitan hidup.

Adakah anda  orang biasa atau orang yang teristimewa?

Jika anda dan saya orang yang biasa saja, maka teladan kecil anak Yehuda ini dapat menginspirasi sekarang.

Doing the breakthrough by prayer, be more courage in life.

Hans Midas Simanjuntak.
16 Juni 2020.

No comments:

Post a Comment

Foto udara Pulau Alor NTT

Foto udara Pulau Alor NTT
Photo, 2007