Friday, July 31, 2020

Arti Qurban dalam Teologi Yahudi dan Tradisi Islam; Makna Klimaksnya dalam Iman Kristen.


Teologi Yahudi mengartikan  qurban berupa binatang, sebagai simbolisasi pengampunan dosa.

Binatang bisa berupa lembu sapi, kambing domba, burung tekukur.

Tanpa ada penumpahan darah (dhi hewan binatang yang diqurbankan), tak kan ada pengampunan dosa.

Hewan qurban seperti lembu sapi, kambing domba untuk dosa2 disengaja. Burung tekukur untuk dosa tak disengaja, tak disadari.

Ketika hewan qurban binatang disembelih dalam upacara qurban (pengorbanan),  lalu dipersembahkan pada mezbah pembakaran untuk dan kepada YHWH Elohim, saat asap api membumbung bawa aroma harum, pertandalah bahwa persembahan diterima.
Dosa telah diampuni.

Kala daging2 hewan qurban itu dipotong,  lalu dimakan, juga dibagi bagikan kepada orang tak mampu, maka qurbanan itu pun menambah amalan bawa pahala tambahan bagi yang telah diampuni dosanya.

Basis keyakinan theologis Yahudi (Judaism, Hebrew religion) ini, dhi qurban, upacara qurban haruslah dilakukan berulang2, periodik. Seberapa sering manusia berdosa, seberapa sering pula qurbanan harus dilakukan.

Dosa adalah penghalang terbesar hubungan relasi (pribadi) Allah dan manusia. Dosa juga mengotori menggelapi membuat keruh jiwa manusia sehingga semakin jauh dari kemurnian jiwa.

Dengan seringnya berkali2 harus terus dilakukan upacara2 qurban, maka hewan binatang2 tsb adalah qurban yang tidak sempurna. Pengurbanan tidak klimaks, tidak ultimat.
Belum genap, belumlah utuh.

Islam, historis  datang lahir berpuluh abad setelah agama Yahudi (basis Torah, kitab para nabi, Judaism), budaya religi penghubung utama dominan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Tenggara termasuk di Indonesia.

Rujukannya theologi Yahudi (Judaism, Hebrew religion) dikaitkan dengan ajaran Kristen yang membuat Islam monoteistik (tauhid).
Melakukan pula upacara qurban berupa hewan binatang menurut cara tradisi agama Yahudi (orang Hebrew/Ibrani). Kecuali mungkin burung tekukur tak dipakai dalam Islam sebagai hewan qurban.

Qurban lembu sapi, kambing, domba sembelihan, yang jadi simbol kurbanan dalam tradisi teologis Yahudi, ---dan juga puluhan abad kemudian (masih) diikuti kultur religi tradisi Islam---, di dalam iman Kristen sejatinya telah riil digenapi diwujud nyatakan pada diri Yesus Kristus (Yeshua Hamashiah). Allah  yang telah datang ke dunia 2000 tahun lalu berinkarnasi menjadi manusia.

Yesus lah sejatinya qurban Anak Domba yang sempurna, ---yang oleh penumpahan darahNya pada "upacara pengorbanan dahsyat luar biasa" di Bukit Golgota, telah jadi tebusan banyak orang.

Manakala setiap orang di muka bumi percaya pengorbananNya di kayu Salib, beroleh pengampunan dosa.

Penghalang hubungan relasi Allah dengan kita manusia dibereskan. Keterhubungan kita dan Allah menjadi hidup, bebas langsung tanpa hambatan.

Dan terjadinya itu once for all, karya Yesus terjadi sekali saja, 2000 tahun lalu, untuk selama2nya.

Nah, apakah setelah hubungan dengan Allah benar2 dipulihkan, jiwa kita serta merta langsung murni, pula tak niscaya berbuat dosa lagi?

Tidak. Namun untuk dimurnikan jiwa kita, bila pun masih ada dosa kesalahan yang kita lakukan, maka tak perlu lagi hewan2 qurban dipotong diupacarakan lalu dibagi2kan bagi kaum tak beruntung.

Iman Kristen mengajarkan jiwa2 yang belum sepenuhnya murni meski sudah punya hubungan pribadi yang hidup dengan Tuhan,  berhak kewajiban untuk diajar, dibentuk digembleng, dimuridkan hingga layak untuk diutus menerima tugas melayani ke dalam dunia kembali.

Mengaku dosa dengan tulus jujur murni di hadapan Tuhan, membereskannya dengan sesama (dengan lingkungan), maka Allah setia dan adil, dosa2 kita diampuni.

Maka masih perlukah qurban2 hewan binatang berikut upacara2 qurban binatang diadakan oleh dan bagi umat Kristen, dimaksud para pemercaya Allah Tritunggal (Trinitas kudus Bapa Anak Roh Kudus)?

Jawabnya tidak.
Yang sempurna, qurban sempurna telah didapatkan.

Sebab jika yang sempurna telah datang, hadir, maka untuk apa lagi yang sekadar jadi simbol, gambaran yang belum utuh, ultimat? ๐Ÿ™✝️

31 Juli 2020 Peringatan Idhul Qurban, Eid Adha Mubaraq

Hans Midas Simanjuntak.


Tuesday, July 28, 2020

Apa Bagaimana Spiritualitas merujuk Ajaran Kuno Alkitab, The Bible. ๐Ÿ’ฎ๐ŸŽก


29 Juli 2020.

Bahwa Allah Tuhan (God Trinity: Bapa, Anak, Roh Kudus) makin bertambah besar di dalam kita. Dan diri kita (keakuan kita) akan semakin bertambah kecil. Menyurut.
Yohanes 3: 30.

Di luar Allah Tuhan  (God Trinity: Bapa, Anak, Roh Kudus), kamu tidak dapat berbuat apa2.
Yohanes 15: 5a.

Publik akan melihat Allah (God Trinity: Bapa, Anak, Roh Kudus) lah yang besar dalam kita. Hidup dalam kita.
Galatia 2: 20.

Kita seyogianya telah makin  bertambah besarnya, yakni dalam hal makin dikasihi Allah, makin dikasihi manusia. Karena kasih dan kesaksian hidup kita, berkat penurutan kita kepada firman Allah.
Lukas 2: 52.

Semua kelebihan, kehebatan yang mungkin nampak dari kita, ----dari segala talenta bakat karya laku spiritual, karunia2 alami dan adikodrati yang dimikiki---,  itu semata karena Allah Tuhan (God Trinity: Bapa Anak Roh Kudus) lah yang Maha Besar.

Malah para pahlawan rohani beranugerah, semakin usia semakin menyadari, bahwa justru dalam kelemahan dan penderitaan, kuasa Allah semakin nyata. Bermegah dalam kelemahan di hadapan Allah.
2 Kor 12: 1-7.

Bukan oleh kuat gagah, mengandalkan diri dan duniawi, namun oleh kuasa RohHu.  Zakaria 4:6.

Semua karena anugerah Allah Tuhan semata dan kembali dipulangkan untuk puji hormat bagi NamaNya.
Sola gratia, soli Deo gloria.

Tidak ada di jagad raya, bimasakti, galaxy ini, yang dapat menandingi ke Maha Besar Allah Tuhan.

Malaikat pun tidak. Dewa2 dan dewi2 tidak. Nephilim (Kejadian 6:3), aliens, midwayers, para avatar, territorial rulers, light workers pun juga demikian.

Apalagi Lucifer, caligastia. Dan malaikat kegelapan, dark forces, roh2 jahat penguasa kerajaan angkasa (Efesus 6) lainnya: tidak lebih besar.

Bapa (Father God) itulah Allah Tuhan Sang Khalik Pencipta segala langit dan bumi, bertahta di arasyNya, Tahta Sorga kekal. God above us.

Anak itulah Yesus Kristus Tuhan, Sang Yeshua Hamashiah Tuhan dan Juruselamat manusia.
Allah Tuhan yang ada di antara kita (Immanuel, God between us), telah berinkarnasi jadi daging, flesh, menjadi manusia, Yohanes 1: 1-4, Lahir jadi manusia, hidup di bumi, dalam keadaan manusia menderita sampai mati di kayu Salib. Bangkit dari kubur di hari yang ketiga. Naik ke Sorga. Dan pada hari kiamat akan datang kembali ke bumi dengan cara yang sama dengan saat Ia naik.

Roh Kudus, Allah Tuhan yang pada awal penciptaan semesta, telah melayang layang di atas air. Kejadian 1:3. Pemelihara jagad raya, menjadi Dirigen orkestrasi agung sehingga keseimbangan seluruh sistem jagad raya dapat berjalan rapih dan baik.
Telah mengurapi manusia percaya terpanggil dan dipilih. Tinggal di hati terdalam  manusia percaya.
God within us.
Mengaruniakan karunia2 berharga dan buah2 karakter kasih dan kesaksian kehidupan.

Adalah mereka yang memuliakan Allah Tuhan (God Trinity: Bapa Anak Roh Kudus),  ----mengenal menikmati mengalami Allah Tuhan dalam hubungan relasional hidupnya---, mereka inilah yang telah mengalami Spiritualitas Kristen dalam berbagai ragam bentuk dan modelnya yang pelbagai.

Kebangkitan spiritualitas dimaknakan bertambahnya pengenalan Allah Tuhan (Bapa Anak Roh Kudus) yang dialami suku bangsa dan bahasa.

Berjayalah bangsa atau bangsa2, yang dalam laku spiritual dan antero hidupnya meninggikan Tuhan, mengandalkan kasih kuasaNya, taat  kepadaNya, peroleh arah petunjuk dari padaNya.

Hallelujah. Salam horas kasih kerahayuan. Shalom aleichem.๐Ÿ™

Hans Midas Simanjuntak

#ksatriarohani
#spiritualwarriors
#nusantarakristenspiritualis

Monday, July 20, 2020

Bersama Yesus, Mukjizat masih Ada, Badai Reda, Harapan Tujuan boleh Berbeda.**



Kejadian atau peristiwa seperti digambarkan di gambar yang saya posting ini, terjadi pada pukul 3 dinihari di bagian barat daya Danau Galilea arah ke Genesaret, masa Yesus masih tinggal hidup di bumi.

Murid2 Yesus saat itu sedang menaiki perahu menuju arah barat daya danau, arah Betsaida atau Kapernaum.

Namun terjadi badai angin sakal, gelombang besar membuat arah tujuan berubah ke barat daya danau.
Perahu kapal terombang ambing.

Di tengah kekuatiran kegalauan ketakutan para murid, Yesus yang memang tak ikut dalam perahu sejak keberangkatan mereka tengah malam, serta merta muncul mendatangi mereka dengan berjalan di atas air.

Bukannya makin tenang, murid2 yang melihat Dia dalam situasi itu, malah memikir itu hantu. Tuhan disangkanya hantu.

Bukankah boleh jadi begitu. Manusia kan sering menilai Tuhan itu hantu. Sebaliknya banyak hantu2 justru diperTuhankan.

Yesus sempat merespon Petrus agar Petrus datang menuju Dia. Petrus pun turun dari perahu, coba berjalan (di atas air) namun justru hampir tenggelam. Itu yang digambarkan dalam lukisan foto.

Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia. Petrus pun angkat tangan (tanda pasrah), menerima uluran tangan.  Yesus berkata: "Hai orang yang kurang percaya (Yesus bicara kepada Petrus, kepada murid2 dalam kapal/perahu), mengapa engkau bimbang?

Bersama Petrus, Yesus lalu naik ke dalam perahu. Angin badai gelombang pun reda. Sampai kemudian mereka sampai di pantai barat daya danau  Genesaret.

*Isu "badai angin sakal" pandemi covid agaknya masih belum juga berlalu (mesti seharusnya sudah dianggap berlalu!). Mampu mengubah arah perahu.

Kekuatiran, rasa galau, takut, agaknya masih mewarnai kebijakan dan laku elit dan masyarakat.

Meski situasi sekarang tak lagi sesepi Maret-Juni 2020 lalu, sepi sekali layaknya waktu tengah malam.

Fajar transisi bak jam 3 pagi kini sudah dialami. Sudah mulai rame, ada keramaian di sana sini. Coba saja liat lalu lintas di perkotaan, desa2, swalayan, perkampungan, perumahan.

Seperti halnya Petrus, mulai ada banyak elit warga miliki keberanian berjalan di sikon dianggap abnormal. hanya hampir tenggelam karena kurang percaya.

Hanya hadirNya Yesus, Gusti bentara semesta, kita dapat melewati masa dianggap abnormal.

Hanya bersama Yesus, seisi "kapal perahu bersama kita" menjadi kembali sejuk damai tenang.

Bersama Yesus, "pertempuran" di tengah semesta alam, dapat diselesaikanNya dan dimenangkanNya.

Meski kemudian setelahnya, arah tujuan bersama dengan adanya gelombang badai keras menjadi berubah.

Dari yang seharusnya yang diinginkan mau menuju barat laut arah Betsaida atau Kapernaum, tapi arah "jalan kapal perahu" ke barat daya, mendarat di pantai Genesaret.

21 Juli 2020
Hans Midas Simanjuntak

Friday, July 17, 2020

In Memoriam Senioren J.I Packer.✝️๐ŸŒฟ


J.I Packer boleh saya katakan tokoh sangat senior kristen yang menginspirasi. Seorang theolog, spiritualis, penulis buku bermutu inspiratif.

Bukunya banyak menginspirasi orang. Knowing God, lalu buku2 lainnya Evangelism & Sovereignity of God, A Quest of Godliness, Fundamentalism.

Menurut saya J.I Packer figur senioren unik. Latar belakangnya dari Anglican, khususnya Low Anglican yang lumayan banyak saya kenal rata2  berjiwa injili dan misioner. Kemudian bertumbuh kembang dewasa dalam pemgenalan pandangan Reformed calvinist.

Jadilah perpaduan Low anglican- Calvinist dengan buah karya nyata.

Knowing God, Mengenal Allah dalam terjemahan Indonesia, merupakan buah karya buku paling dikenal khalayak Indonesia.

Saya kira tak ada Subjek hening perenungan kita, yang akan membuat hati  pikiran kita jadi lebih rendah hati dari pada  pemikiran perenungan tentang Allah. Right?

PA paling baik untuk mengembangkan jiwa adalah PA tentang Kristus, dan salib-Nya. Serta pengetahuan pemahaman tentang ke-Allah-an dalam Trinitas yang mulia, Bapa, Anak - Gusti Ageng Yeshua Hamashiah Yesus Kristus, dan Roh Kudus the True Being.

Prinsip dasar pemahaman  tentang Allah diutarakan J.I Packer sbb:

Bahwa Allah telah telah berbicara kepada manusia, dan Alkitab (the Bible) adalah Firman Allah.

Allah itu Tuhan dan Raja atas dunia yang Ia ciptakan.

Allah itu Juru Selamat, aktif dalam Kasih-Nya melalui Kristus.

Allah adalah Tritunggal, Ketiga yang Esa

Kesalehan (Godliness) berarti menanggapi penyataan Allah dengan kepercayaan dan ketaatan, iman dan penyembahan, doa dan pujian, penyerahan diri dan pelayanan.

Rasul Paulus misal, sebagai contoh orang yang mengenal Allah. Yang kuhendaki ialah mengenal Dia (Fil. 3:7-10).

Paulus menganggap segala hal yang meenjadi tak ada artinya, bahkan dianggap sampah atau kotoran (versi KJV), karena pengenalan terhadap Allah lebih mulia.

Luar biasa.

Belum lagi tokoh2 lain di Alkitab yang  mengenal Allah dengan benar, secara otentik, katakan Abraham Nuh Musa Daud Elia Daniel, Petrus Yohanes dst.

Orang-orang yang mengenal Allah memiliki energi besar untuk Allah.

Memiliki pemikiran-pemikiran besar tentang Allah, serta menunjukkan keberanian yang besar bagi Allah.

Mengenal Allah berarti memiliki kepuasan, kebahagiaan yang besar di dalam Allah.

Hidup kekal yang dikaruniakan Kristus, pengenalan akan Allah (Yoh.17:3), telah membuat kehidupan ini berharga.

Kehidupan yang mempunyai tujuan besar, sesuatu yang menarik imajinasi, dan menggenggam kesetiaan kita.

Rasul Yohanes menulis bahwa kita mengenal Allah hanya melalui satu cara yaitu melalui Yesus Kristus, Yeshua Hamashiah.  Dia yang adalah Allah yang telah menjelma, inkarnasional menjadi  manusia (Yoh. 1:14; 14:6,9).

Sungguh berbahagia bahwa kita bukan sekedar mengenal Allah, melainkan bahwa Allah  mengenal kita.

Itulah sekelumit buah karya senioren J.I Packer yang ditinggalkan untuk kita.

Hari ini, 17 Juli 2020 sang senioren telah meninggalkan kita dalam usia super lanjut untuk ukuran sekarang: 94 tahun!

Selamat jalan senior, bapak J.I Packer.

Kiranya Allah yang kita kenal, dan sungguh mengenalmu, menganugerahkan jalan kemuliaan menghantarkan pulang ke Rumah Bapa, ---pangkuan Abraham, paradeisos (Firdaus), garden of Eden, yang kekal.

Hallelujah.๐ŸŒฟ✝️

18 Juli 2020.
Hans Midas Simanjuntak

Monday, July 13, 2020

Makna PANDEMI Covid19 yang Terjadi Selama ini (2020) di Dunia dan di Indonesia Bagi Saya.



Mungkin banyak juga, orang Kristen khususnya, yang bertanya demikian.

Percikan permenungan. Bagi saya maknanya cukup terang.

1. Bahwa terjadinya Pandemi Covid19 ini tak terlepas dari ijin Bapa di Sorga. Diijinkan oleh Tuhan terjadi di bumi. Terdeksi sejak medio akhir 2019, meledak penyebarannya 2020.

2. Ada keteledoran  manusia termasuk para ahli dalam perisetan dan pengembangan (R & D) virus ini, hingga menyebar luar biasa di 2020, terasa sulit dikendalikan.

3. Namun ada kekuatan dark forces pula, anasir2 kerajaan angkasa turut memanfaatkan situasi agar bumi ciptaan Allah ini tidak menjadi damai, menyebar roh ketakutan sehingga makin rusak aka hancur.

4. Begitu pula ada kelompok2 elit politisi, bisnis dan organisasi yang oportunis menangguk manfaat keuntungan jika situasi pandemi ini bisa diamplify dibesar2kan, dimanipulasi demi mencapai tujuan maksud mereka.

5. Dibalik pertarungan kepentingan, pertempuran rohani yg terjadi di banyak bagian dunia/bumi, terasa ada Allah Tuhan yang (masih) mengendalikan situasi dunia terkait pandemi ini. Bala tentara Tuhan tidak tinggal diam, banyak spot2 pertempuran di dunia telah dimenangkan. Ada yang masih dalam proses pertempuran.

6. Orang2 percaya di seluruh dunia mengimani dalam sikap _surrendered_ mengandalkan kasih kuasaNya (Yer 17: 7); bahwa pada akhirnya Tuhan yang memenangkan pertempuran termasuk dhi di bumi Indonesia, Amerika, India dsjsnya yang masih berproses.

7. Sikap tetap ada roh ketertiban lan waspada, sesuai 2 Tim 1:7;  tidak memtolerir roh ketakutan apalagi tak perlu ikut menyebar pd yang lain, dibarengi sikap _survived_ membuat harapan optimisme masih atau harus ada.

Sehingga dengan demikian besarnya Pandemi ini, ---bak banyaknya nabi2 baal di zaman Elia, atau laksana orang Enak tinggi besar di kota2 berkubu seberang Sungai Yordan seperti zaman Yosua---, tak membuat orang percaya dan bangsa ini jadi serba takut berlarian.

Hadapi dengan iman pengetahuan dan penguasaan diri. 2 Petrus 1: 3-5.

8. Kondisi situasi di Indonesia, masih dalam proses, pertempuran masih berlangsung sampai hari ini.
Knights (ksatria2 rohani) yang pula sedang beri perlawanan, against manipulator2 isu covid dan dibalik isu covid.

Situasi ini agak ada hampir sama dialami oleh masyarakat dan pemerintah AS, juga India saat ini. Tentu dengan gaya corak masyarakat pola kepemimpinannya masing-masing.

9. Bahwa tak menutup mata, ada pula yang suka, menyukai, jika Pandemi biar saja tetap langgeng ada, terus berlangung tidak/jangan berhenti.

Psbb sebisanya terus diberlakukan sampai Des 2020, sampai 2021 bahkan ada yg berharap sampai 2023 2024 2025.

Biar selama mungkin. Tak apa lah negara RI falling down, dunia pun begitu.
Namun ada perlawan luar biasa dari ksatria2 rohani tadi. The fights still occurs in battles-areas.

10. Bahwa pasca proses  battles atau pertempuran ini, di hari2 ke depan sesudahnya, jelas dunia masuki fase baru, era baru, gambaran figuratif masa depan baru lagi.

11. Perubahan akan terjadi, pertama kemungkinannya dalam dunia rohani, bidang rohani sendiri. Konsepsi gereja semisal, sebagai melulu denominasi, tataran berikut tatanan organisasi akan tertinjau ulang, alami banyak perubahan

12. Konsepsi kepemimpinan (leadership), cara orang berkomunikasi, bidang sosiologi kemasyarakatan, lifestyle tentu banyak berubah.

13. Demikian pun dengan cara orang melihat pendekatan pembangunan, development perspectives dipastikan akan berubah signifikan.

14. Bidang kesehatan masyarakat, sanitasi dan sejenisnya, yg dulu puluhan tahun tak jadi concerned orang (khususnya di negara2 sedang berkembang), maka kini jadi perhatian publik semesta terus ke depannya.
Termasuk di masyarakat dan pemerintah daerah dari Sabang sampai Merauke.

hms/14072020

**

Janji TUHAN, Ya dan Amin! ⭐⭐


Janji yang Manis, Kau Tak Kulupakan. Tak terombang ambing, lagi jiwaku.
Walau lembah hidupku penuh awan. Nanti 'kan cerahlah langit di atasku ๐ŸŽถ

Salam sehat dan tetap semangat.

Ada 5 janji Tuhan di Alkitab, yang saya kira relevan untuk renungkan dan pegang.

Utamanya di masa covid, isu covid, yang belum juga mereda.

Tapi kita yakin percaya seyogianya Tuhan (masih) mengontrol keadaan. Dunia, termasuk Indonesia pun, ada dalam kontrolNya.

Berkat di masa pandemi?
Why not.

5 janji Tuhan menjadi pesan penting kehidupan kita sekarang, dimana segenapnya tertulis dalam Alkitab.

Ayat2 ini pula yang jadi rujukan Rev Morris Cerullo pada September 2019 lalu; untuk menyatakannya hari ini bagi kita di Indonesia.

๐Ÿ‘‰Pertama, God will be an enemy to your enemies. Bahwa Tuhan akan memusuhi lawan-lawanmu (Exodus/Keluaran 23:22).

๐Ÿ‘‰Kedua, God will be bless your daily provision. Tuhan akan memberkati (rejeki) makanan  atau perbekalan seharimu (Exodus/ Keluaran 23: 25).

๐Ÿ‘‰Ketiga, God will take sickness from you. Tuhan akan mengambil atau menyembuhkan penyakitmu (Exodus/Keluaran 23: 25).

๐Ÿ‘‰Keempat, God will prolong your days upon earth.Tuhan akan memberikan umur panjang di bumi yang dianugerahkan (Deuteronomy/Ulangan 4:40).

๐Ÿ‘‰Dan kelima, God will love, bless and multiply you. Bahwa Tuhan akan mengasihi, memberkatimu limpah melipat gandakanmu. (Deuteronomy/Ulangan 7: 13).

Musuh2 (enemies) dihadapi. Dark forces berikut anasirnya.
Pertempuran dengan musuh2 itu, bukan milik kita, tapi jadi pertempurannya Tuhan.
Rujukannya 2 Tawarikh 20.

Ketika Yosafat diserang oleh musuh2nya, Yosafat diam (hening) berlutut di hadapan Tuhan. Doa menaikkan pujian bagi Allah.

Kita tidak dapat melawan musuh2 yang bisa saja nampak besar yg menyerang kita. Apapun kesulitan, pergumulan, tantangan yg kita hadapi, kiranya Allah dalam Kristus sudah mendengar doa, menyertai, dan Dia yg bertempur buat kita dan memenangkannya

"Kau, tidak kan aku lupakan
Aku membimbingmu
Aku menolongmu
Kau, tidak kan aku lupakan
Aku penolongmu, yakinlah teguh."๐ŸŽต

Demikian firman Kristus bagi mereka yang memegang janji2Nya.

Kiranya Tuhan beserta kita.
May God bless Indonesia, tanah kita Nusantara jaya.

Hallelujah.

13 Juli 2020 ✝️๐ŸŒฟ๐Ÿ€
HMS :-)

Friday, July 10, 2020

Eulogi Bagimu: Isteriku, Kekasihku, Mom dari 3 Princess Kita.


Hari ini, 10 Juli 2020, isteriku engkau Maria Enice "Mercy" Simanjuntak berulang tahun. 
Tepat 60 tahun.

Perjalanan hidup yang sudah cukup jauh dilalui.
Aku telah mengenalmu hampir 39 tahun. 33 tahun bersama dalam perjalanan pernikahan. 

Ada melewati rerumputan, semak duri, batuan kerikil, ada pula padang berpasir (desert). Ada saat hadapi debur ombak, selat gelombang, ada hadapi sepoi angin kepulauan, juga badai angin yang riuh.

Namun semua terlalui dengan yang namanya berkat penyertaan Allah Bapa. Dalam God's plan tidak ada rancanganNya yang gagal, kekasihku.

Kini engkau, kita, berada di penghujung, tepian padang berpasir (desert). Siap masuki wilayah baru, siap sebrangi sungai baru, masuki kota baru. Mengantar, mentoring generasi baru masuki "Canaan baru", tetap kita lakukan.

What's the meaning of sixty, 60 years?

Ada 2 rujukan penting yang boleh saya utarakan.

Rujukan pertama, dari buku tulisan Pastor Robert Clinton, Bob Stone. Rujukan kedua dari tradisi Perjanjian Lama (PL) dhi kitab Yehezkiel.

Dari rujukan Pastor Clinton-Bob Stone, diilustrasi setidaknya ada 7 titik fase umur sbb 
๐Ÿ‘‡
10 tahun -  Fondasi kedaulatan hidup
20 tahun - Inner growth
30 tahun - Kedewasaan aktivitas (pelayanan)
40 tahun -Kedewasaan hidup
50 tahun - Konvergensi
60 Perayaan, bersinar, diistilahkan aglow
70 tahun - Finishing well

Link pdf wps officenya di : ๐Ÿ‘‰http://www.shorelinecc.com/s/Walking-Through-7-Life-PhasesLG2.pdf

Titik usia 60 tahun berada di titik umur perayaan, aglow; merayakan buah2 pelayanan, kehidupan, baik dari 'tuaian' langsung maupun tidak langsung. Mentoring lainnya tetap dilakukan.

Rujukan kedua dari tradisi PL. Kitab Yehezkiel 47: 1-12 khususnya 5 ayat pertama.  Mengilustrasi 4 fase hidup insan yang berada dalam aliran sungai kehidupan di Bait Suci. 

Fase 1 - Air setinggi pergelangan kaki.
Fase 2 - Air setinggi lutut.
Fase 3 - Air setinggi pinggang, badan
Fase 4 - Air setinggi kepala, bahkan melewati kepala; memungkinkan orang untuk berenang.

Satu fase tahapan generasi umumnya di tradisi Yahudi PL adalah 20 tahun. 

Boleh diartikan fase kehidupan 60 tahun, seperti orang berada di Fase 3 menuju ke 4. 
Alami air anugerah kehidupan bersama Allah mulai setinggi pinggang, badan orang hingga batas kepala, lewat kepala.

Hingga limpah anugerah, berenang di dalam kedalaman kasih karunia Allah, sampai jenjang akhir "Finishing well".

Seraya menggubah dan menyanyi lagu Eulogi Ulang Tahun (tergubah tahun lalu, 2019), kehaturkan eulogi, kasih penghormatan buatmu.

Bisa dibuka link lagu ultah ini: ๐Ÿ‘‰ https://youtu.be/Mwj1gaCm45I

Kau telah menjadi Ibu/Mom yang baik; kasih setia keteladanan tanggung jawab, melayani di hati, seperjalanan bahtera kita bersama 3 princess yang dititipkan Bapa pada kita.

Kuucapkan selamat ulang tahun. 60 tahun "is a diamond point". Eulogi bagimu, Maria: isteriku, kekasihku.

๐Ÿ’š10 Juli 2020.

Monday, July 6, 2020

KasihMu Nyatalah (My Wedding Song)๐ŸŽถ๐ŸŽต




Lagu pernikahan Kristen a Christian wedding song, gubahanku.

Lagu ini saya ciptakan dilatar-belakangi oleh kebutuhan akan lagu2 pernikahan Kristen di Indonesia, yang dirasa masih relatif kurang.

Masih perlu diperbanyak, diperkaya.

Inspirasinya dari pernikahan saya pribadi dengan Maria EM, yang telah berlangsung 33 tahun, sejak 3 Oktober 1987 saat kami berdua diberkati di gereja.

Jodoh dari Tuhan Yesus lah yang mempertemukan dan mempertautkan kami di Bogor akhirnya dalam ikatan pernikahan.

Kasih cinta yang bukan sekadar falling in love, namun bertumbuh, growing in love.  Dari sehari ke sehari hingga tahun demi tahun, melewati proses penggemblengan pendewasaan kualitas karakter Kristus. 

Meliput kasih kami kepada Allah, kasih antar kami dan kepada anak2, kepada saudara dan sesama di sekeliling kami. 

Bersyukur lewat suka duka  pahit manis bisa melewati fase pernikahan perak (25 tahun), pearl (30 tahun) dan sedang menuju jade coral wedding anniversary (35 tahun).

Isteri saya sama2 alumni Kristen IPB, sama2 aktivis pelayanan, sama2 terlibat sebagai tim asistensi Agama Kristen di IPB dan pembinaan kelompok kecil pemuridan.

Sama2 concerned pada tanggung jawab keluarga, pada dunia pembinaan dan pendidikan, serta bidang2 misi dan interdependensi pelayanan.

Lagu ini pernah saya minta pada itokku sista adik masa di IPB Bogor, Dian Maharani Simanjuntak, untuk dimainkan dengan keyboard/piano saat pemberkatan pernikahan gereja.

Juga kepada band "pemuridan" The Disciples asal Jakarta dbp bro Ir Johan Handojo ---sekarang senior pastor GBI City Tower JKT, Bethani church Singapore--- untuk dinyanyikan saat resepsi pernikahan, utamanya saat mempelai masuki ruangan, menuju pelaminan.

Yang saya ingat, rasa terima kasih hallelujah syukur kami karena penyertaan rakhmat Tuhan tak pernah putus dalam bahtera rumah tangga kami. 

Di link YT berikut ini saya coba menyanyikan lagu ini sendiri sesuai menurut versi aslinya dulu, saat pertama saya gubah.

https://youtu.be/lUvFYLfSqN0

Masih ingatkah komitmen  janji setia kita saat pernikahan baru dimulai? Saat usia belia seumur jagung hingga sampai ada kerutan di wajah kita disertai uban di rambut kita? 

Bahwa janji itu: Sampai maut memisahkan kita.

Sanggup bertahankah kita?

Semoga lagu ini memberkati. Kiranya kasih setia kemurahan Tuhan selalu limpah, baik dalam hal bakal jodoh, maupun hidup pernikahan suami isteri, perjalanan bahtera rumah tangga kita.

๐Ÿ™✝️๐ŸŽถ


Lirik lagu:
KASIH MU NYATALAH
MY WEDDING SONG๐ŸŽธ

KasihMu nyatalah
Tlah mempertemukan kami
Di dalam kasih Allah
Untuk rancangan indah mulia

Betapa indah hari ini
Allah tlah pertautkan kami
AnugerahMu sangat besar

Hati kami kini bersyukur
Karna kasih kami bertumbuh
Di dalam rakhmat Allah
yang selalu trus melimpah
Tiap hari tlah kami terima

Betapa mulia hari ini
Allah tlah persatukan kami
Terima kasih, haleluya!

©Copyright 1987, Hans Midas Simanjuntak, Trinity Music Ministry Jakarta Indonesia.

Saturday, July 4, 2020

Petiklah Kecapi Baik-Baik,- Mazmur 50: 14. Vitaly Mukakin.


https://youtu.be/EipNlqZRHO8D

Denting suara dawai gitar tidaklah sama dengan suara keyboard, orgel, organ, piano, akordion, biola atau flute (suling).

Amanat Tuhan lewat pemazmur (sebenarnya) yang mengatakan pada setiap pemusik alat petik: "Petiklah kecapi (alat musik petik) baik-baik!".
Mazmur 50: 14

Hasilnya?
Sila saja buka link video di atas.๐ŸŽธ

Pastilah ciamik, a wonderful guitar instrumental play, lewat ribuan kali exercise utk teknik2 tertentu memainkannya, antara lain teknik tapping.

Gitaris ini namanya Vitaly Mukakin asal Semenanjung Crimea di Laut Hitam wilayah Russia Ukraina. Top menguasai teknik guitar tapping playing.

Lagu ini El Condor Pasa, berarti Burung Rajawali (Condor) naik terbang; dipopulerkan oleh Simon & Gurfankel, aslinya dari lagu Peru Amerika Latin, dengan Zarzuella  traditional music Peru dimainkan, bernuansa Spanyol.

Biography of Guitarist.
Vitaly Makukin was born in Crimea in 1975. he was four years old when he began his career as a musician, playing the piano. His first guitar was offered to him for his 10 years birth day. At 24 he discovered the tapping. This playing technique, popularized by Stanley Jordan, becomes his, and his mastery is impressive. This mixed with its various influences, opens a new era in guitar playing.

With his long musical studies, his inspired Central Europe, Classical and Jazz styles, make his compositions very melodic and structured.

Vitaly began his international career as a concertmaster. After an initial approach to electric guitar, he has chosen the most natural and gentle sound of electro-acoustic guitars with great success.

๐ŸŽถ๐ŸŽธ๐ŸŽธ๐ŸŽธ๐ŸŽต

Friday, July 3, 2020

Felix Culpa


Pernah dengar istilah Felix culpa? Kami pernah membahasnya dengan rekan Yadi S Lima soal ini pada sekitar tahun 2015.

Term Latin, Felix artinya bahagia, culpa artinya kesalahan, kekeliruan, kegagalan.

Jadi boleh diartikan "Happy fault", "kesalahan kegagalan yang membahagiakan."

Di kalangan Orthodox kristen, agaknya dianggap merupakan doktrin yang bermula dari dosa asal Adam.

Dalam tradisi Katolik, Felix culpa ada yang menilai sebagai spiritualitas untung.

Ini link nya,:
https://keuskupanbogor.org/felix-culpa/

Bisa dianggap sebagai keberuntungan/kebahagiaan, karena orang berdosa bisa memperoleh penebusan dari Yesus Kristus.

Dalam bahasa sehari-hari  disebut sebagai “Happy fault” atau "Kesalahan yang berujung pada keberuntungan", kira-kira masih ‘saudara sepupu’ dengan “Blessing in disguise”.

Mengutip opini alumni Budi bahwasanya masalah yang menggelayuti benak sebagian orang, adalah: Apakah setiap kesalahan pada diri orang percaya itu bakal menjadi “Felix culpa”?

Mungkin Roma 8: 28 menjadi ayat pendukung jika jawabnya “Ya”.

 Jika jawabnya “Tidak”, mengapa  ada kesalahan yang sungguh-sungguh memperoleh ganjaran hukuman berat (tanpa ampun) dari Tuhan?
Banjir Nuh serta peristiwa Sodom dan Gomora, misalnya.

Apakah ada ciri-ciri sebuah kesalahan yang bisa menjadi “Felix culpa”?

Ada kesalahan yang mendatangkan penyesalan yang tak berkesudahan, bukan?

Bahkan, ada kesalahan/kecelakaan yang bisa mengakibatkan yang bersangkutan gila atau tidak waras, sehingga tak bisa memahami apa yang disebut sebagai dosa, penebusan, pengampunan, apalagi  pertobatan dan pengucapan  syukur.

Kalau diaplikasikan di Indonesia: apakah kesalahan pemerintahan Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi  itu bisa menjadi “Felix culpa” bagi pemerintahan sekarang, di mana pemerintahan Jokowi itu mengacu pada sebuah kebahagiaan/keberuntungan (meski belum tuntas, karena  poriode ke2 nya kan masih berlangsung )?

Masalah berikutnya: apakah ada rumus rentang waktu tertentu untuk dapat memahami bahwa sebuah  kesalahan itu akan mendatangkan keberuntungan?

Contoh yang dikemukakan misalnya terambil dari cerita 1  Samuel 8: 1-22,(silakan dibuka, dibaca) sifatnya adalah nasional.

Apakah “Felix culpa” itu bisa bersifat antarnegara atau internasional? Misalnya, kasus kesalahan saudara-saudara Yusuf mengakibatkan Mesir menjadi makmur.

Dalam nuansa kekinian, dana para konglomerat hitam yang diparkir di Singapura, bisa niscaya mendatangkan kemajuan bagi pembangunan Singapura.
Kemalangan di Indonesia mengakibatkan kemujuran bagi Singapura.

Pertanyaan berikutnya adalah: Apakah “Felix culpa” itu bisa terjadi tanpa pertobatan?
Dalam kasus Indonesia-Singapura itu siapa yang lebih perlu dan harus bertobat?

Diskusi macam ini mungkin pula kita perlukan untuk  pencerahan jiwa.

Salam sehat, tetap semangat, dan terima kasih.

Thursday, July 2, 2020

Nyanyian Baru di Bulan Baru: 1 Juli 2020.๐ŸŽถ๐ŸŽต


Lagu indah tercipta di bulan baru. Nyanyian baru.๐ŸŽถ๐ŸŽต

Nyanyian baru remodifikasi, berjudul "Yesus Kau Allah yang Hidup" (Cipt. Hans Midas Simanjuntak).

Bernyanyi worship di perjalanan dalam kota @Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Indonesia.

PSBB transisi akan pasti telah berakhir. Indonesia selamat. Salam sehat, tetap semangat bangsaku.๐ŸŒˆ

Jika anda berkenab, silakan hits klik subscribe komen di link youtube berikut:

https://youtu.be/4yZAY56Z4HE

Hallelujah.๐Ÿ™

Foto udara Pulau Alor NTT

Foto udara Pulau Alor NTT
Photo, 2007