Wednesday, September 12, 2007

Sekitar Puasa: Puasa Orang Kristen.

Puasa Orang Kristen
by Hans Midas Simanjuntak.

Latar belakang
Pertanyaan mengenai dasar & makna serta kapan berpuasa bagi orang Kristen secara praktis berdasar cara pandang dan perspektif Kristen (Christian worldview) banyak disampaikan pada saya terutama di/dari berbagai daerah. Mungkin terkait ibadah yang sedang dimulai oleh saudara2 kita Muslim. Adakah orang Kristen, juga (urgen dan penting) melakukan ibadah Puasa dalam kehidupannya.

Syukur hal-hal ini ditanyakan menandakan spiritualitas Kristen menunjukkan keniscayaan untuk bertumbuh, adanya kesadaran dan kebangkitan spiritualitas Kristen di tengah kerutinan hidup, "kehampaan" hidup. Kerinduan melakukan pendisiplinan rohani (spiritual discipline) dalam hubungan pribadi dengan Tuhan (HPDT), hubungan dengan sesama dan lingkungan (environment) ; dalam rangka pembentukan pemantapan spiritualitas Kristen yang hakiki.

Memang, cara pandang Kristen tepatnya cara pandang Ilahi perihal berpuasa memiliki nilai khusus dan mungkin cara pandang yang berbeda dengan fenomena umum yang sering kita lihat. Tidak ada salahnya, kita pelajari puasa dalam perspektif Kristen ©¤ lalu tentunya kita imani, praktekkan, nikmati dan hidupi bersama menjadikan hidup Kristen kita limpah dengan kekayaan berkat-berkat rohani (Ef. 1: 1-3).

Tujuh (7) dasar dan makna puasa bagi orang Kristen didasarkan cara pandang atau perpektif Kristen:

1) Puasa adalah satu bentuk latihan rohani orang Kristen yang bersifat teosentris. Tujuannya melatih iman, kesetiaan dan sikap harap hanya pada Tuhan. Memusatkan diri pada Tuhan (God¡¯s center). Umumnya dilakukan bareng dengan doa, (Dan. 9: 3, Ezra 8: 23), pengakuan (confession) 1 Sam 7:6; Neh 9: 1-2, sikap prihatin-berkabung dan mencari Tuhan (Yoel 2: 12) dan merendahkan diri (Ul. 19: 18; Neh 9:1). Doa menjadi lebih khusyuk dan cendrung serius dibarengi puasa, manakala badan haus dan lapar dan sementara waktu tidak makan yang enak-enak dan menikmati yang nyaman-nyaman bagi badan. Puasa sejatinya melatih orang Kristen memiliki pendengaran rohani yang lebih peka kepada kebenaran Firman Tuhan. Iman menjadi lebih kuat dengan topangan berpuasa sehingga menghasilkan kuasa rohani yang bersumber dari Tuhan dan firmanNya.

2) Puasa hakekatnya adalah kegiatan yang bersifat personal, pribadi orang Kristen terhadap Allah Trinitas (Zak 7: 5; Mat 6: 18), bukan untuk trend konsumsi publik. Tidak untuk dipamerkan apalagi diumumkan ke orang (Mat. 6: 16-18) sehingga secara sengaja atau tidak, orang lain jadi tahu bahwa kita puasa.

3) Puasa bagi orang Kristen bukan sekedar kegiatan untuk memenuhi syarat ritual agamawi semata yang "lepas" atau terpisah dari kesaksian hidup riel seseorang sehari-harinya. Selain tidak makan dan tidak minum di hari puasa, perilaku orang Kristen sehari-harinya harus selaras dengan tujuan puasa itu sendiri ©¤ perilaku yang fair/adil tidak curang atau mencurangi, memiliki nurani membela mereka yang menderita kelaliman, tertindas, teraniaya dan kuk perhambaan (Yes. 58: 6-7). Punya nurani untuk membagi kelebihan bagi orang yang lapar, memberi tumpangan bagi orang miskin - tuna wisma, mereka yang telanjang dan sudi menolong saudara yang patut ditolong dengan cara dan waktu yang berkenan pada Tuhan (Yes. 58: 3-5).

4) Puasa konsekuensinya tidak boleh dijalankan orang Kristen dengan pura-pura, sekedar untuk menjadi topeng atau "tampak luar" agar dilihat orang suci, "tidak rusak-rusak amat", dapat dihargai dan saleh, penuh kemunafikan apalagi dengan main-main sekedar ikut-ikutan (Yes. 58: 3-5, Mat. 6: 16, Luk 18: 12, Yer 14: 12). Puasa bukan seperti yang dilakukan oleh para tua-tua dan pemuka Jizreel (1 Raja2 21: 12), Ahab (1 Raja2 21: 17) atau orang-orang Farisi (Mark 2: 18; Luk 18:2) melainkan puasa yang dijalankan secara "silent" (diam-diam) dan serius oleh Yesus seorang diri di padang gurun (Mat 4:2), Musa (Kel. 34: 28), Elia (1 Raja2 19:8), Daniel (Dan. 9:3), Daud (2 Sam 12: 16), Nehemia (Neh 1:4), Para Rasul (2 Kor 6:5) dan orang Kristen mula-mula(Kis13: 2).

5) Puasa melatih kerendahan hati (Mz. 35: 13). Menambah keikhlasan orang Kristen untuk melayani Tuhan dan pekerjaan Tuhan serta sikap melayani sesama lebih muncul dari dalam hati sanubari. Semakin orang Kristen berpuasa tidak akan membuatnya jadi sombong atau "sok rohani" atau "sok beribadah". Rasa solidaritas sosial kita terutama terhadap mereka yang berkekurangan semakin bertambah dengan makin seringnya kita berpuasa.

6) Puasa melatih orang Kristen memiliki hati yang makin murni, tulus, menjauhkan dari niat-niat, imajinasi, obsesi yang keliru dan tidak baik; menyucikan hati kita di hadapan Tuhan (Mz. 69: 11). Puasa tidak bisa menyelamatkan orang dari dosa untuk masuk Sorga karena yang bisa melakukan hanya anugerah pengorbanan darah Kristus di kayu salib, ©¤ sola gratia, sola fide ©¤ (Ef. 2: 8-9; Yoh. 3: 16; 1 Yoh. 5: 11-12); tetapi puasa bisa berperan melatih hati menjadi tidak semakin licik, licin dan bulus di hadapan Tuhan dan terhadap orang lain.

7) Bilapun ada puasa yang dijalankan orang Kristen secara massal, secara beramai-ramai sekaligus (puasa umat, puasa bangsa), maka puasa tersebut dijalankan secara spontan oleh karena penyesalan dan keprihatinan bersama yang mendalam (dari dalam hati sanubari) karena persoalan besar yang dihadapi bersama. Seperti yang pernah dilakukan oleh bangsa Israel (Hak 20: 26; Ezra 8: 21; Ester 4:3, 16; Yer 36:9); orang-orang Yabesy-Gilead (1 Sam 31: 13) dan orang-orang Niniwe di jaman Yunus (:Yun 3: 5-8).
Bukan sekadar rekayasa oleh pihak yang lebih berkuasa, berkat didorong, dipaksa, dimobilisasi dengan kekerasan oleh satu ketentuan, hukum atau undang-undang ©¤ yang membuat orang menjadi takut menderita hukuman sekarang dan nanti ©¤ tetapi muncul dari benak kesadaran dan nurani yang tulus untuk melakukan puasa bersama. Dengan demikian puasa bersama atau puasa massal ini tetap menjunjung tinggi hak pribadi seseorang untuk mau menjalankan kegiatan tsb atau tidak di hadapan Allah
Trinitas.

Kapan sebaiknya orang Kristen melakukan puasa?

1. Puasa bagi orang Kristen pada dasarnya tidak di-organize lagi pada hari atau bulan tertentu. Tergantung kepada kapan tergeraknya berdasar 7 (tujuh) dasar & makna puasa di atas. Jika kamu berpuasa¡­., kata Yesus (Mat. 6). Artinya jika kamu (tergerak) untuk berpuasa¡­ dst.

2. Jika pun mau di-organize, orang Kristen paling tidak bisa melakukan puasa penuh sedikitnya satu kali tiap tahunnya dalam rangka penggenapan Taurat seperti Yesus, yakni pada hari yang disebut Hari Pendamaian. Karena basis Kekristenan PB adalah PL termasuk Taurat; dan kita ketahui Yesus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan menggenapinya; maka bagi orang Kristen sama halnya dengan Yesus dan bangsa Israel/orang Yahudi pada umumnya, seyogianya melakukan puasa penuh (24 jam) paling minimal satu kali dalam setahun, yaitu pada hari Pendamaian (Atonement day ©¤ 7 bulan 10 hari setelah Paskah). Dimulai dari matahari terbenam sampai matahari terbenam hari berikutnya. Imamat 23: 26-32.

3. Waktu atau masa-masa puasa lainnya seyogianya dilakukan orang Kristen di saat hati tergerak atau terbeban dan ada niat yang muncul keluar ¨C tentunya berdasar ke tujuh dasar, prinsip & makna puasa seperti diuraikan di atas.

Di Alkitab paling tidak ada tujuh (7) masa atau waktu yang baik bagi orang Kristen untuk melakukan puasa secara benar:

(1) Waktu di mana orang Kristen meyakini/merasakan bahwa telah terjadi hukuman Allah oleh karena kekeliruan kita atau dosa kita secara korporat sebagai manusia atau bangsa (Yoel 1: 14; 2: 12)

(2) Masa di mana sekeliling kita termasuk kita mengalami masalah-masalah atau pergumulan2 yang pelik, malapetaka, krisis2 yang tak kunjung selesai, terpuruk (2 Sam 1: 12)

(3) Waktu di mana terjadi penderitaan yang mendalam di tengah-tengah persekutuan jemaat (Luk 5: 33-35);

(4) Waktu di mana kita merasakan penderitaan orang-orang lain yang sangat berat (Mz 35: 13; Dan 6: 19)

(5) Masa di mana penderitaan atau kesusahan2 menimpa pribadi kita dan keluarga (2 Sam 12:16)

(6) Masa dimana bahaya, pengekangan, penganiayaan (persecution) kerap dan berkali-kali mengancam (Ester 4: 16)

(7) Saat ada hamba-hamba Tuhan, pelayan jemaat, pemimpin-pemimpin Kristen yang dilantik atau ditahbiskan dalam otoritas Ilahi (Kis 13: 3; 14: 23).

Tujuh (7) janji Allah untuk orang Kristen percaya yang berpuasa dengan benar.

Setiap disiplin atau latihan rohani Kristiani yang dijalankan dengan benar pasti mengandung janji. Jika orang Kristen percaya melakukan puasa dengan benar sesuai dengan tujuh dasar & makna puasa seperti di atas, pun akan mengandung janji. Yang tercatat dalam Alkitab, paling tidak janji-janji berikut ini:

1) Orang Kristen menjadi terang. Luka-luka pulih. Penuh dengan kebenaran dan kemuliaan Allah yang mengelilingi (Yes 58: 8)

2) Memperoleh jawaban Tuhan dan "berjumpa" dengan Tuhan. Terang terbit di tengah kegelapan dan kegelapan menjadi rembang tengah hari (Yes. 58: 9-10).

3) Tuntunan Tuhan nyata di tanah yang kering, kekuatan diperbaharui, tidak dikecewakan Allah (Yes 58: 11)

4) Orang Kristen menjadi orang Kristen yang membangun format yang benar2 baru yang lama sebelumnya belum ada (Yes 58a)

5) Orang Kristen banyak melakukan karya perbaikan (improvement) terbaik, kerusakan system diperbaiki (Yes 58: 12b)

6) Kebahagiaan, kesenangan dalam Tuhan, getting to the top, berkemenangan, diberi makan sendiri oleh Tuhan (Yes 58: 14).

7) Menduduki tempat yang tinggi dalam Kerajaan Sorga (Mat. 5: 18)

Sekian ulasan saya mengenai puasa orang Kristen. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita.

Tuhan kiranya memberkati orang2 Kristen yang mengambil langkah tak hanya lutut yang berdoa, namun berdoa dan berpuasa.

Soli deo Gloria!
Hans Midas Simanjuntak (HMS)(:

Chika Silitonga" wrote:

Tulisan ini menurut saya sangat baik dan menambah wawasan iman kita. Bukan ditulis oleh saya (nama penulis ada di atas) tapi saya ingin membagi dengan saudara semua, enjoy and God Bless!

Regards,
Helene Fransisca (chika) Silitonga
PT Malacca Elab

"We can do no great things - only small things with great love." Mother Teresa (1910-1997).

No comments:

Post a Comment

Foto udara Pulau Alor NTT

Foto udara Pulau Alor NTT
Photo, 2007