Friday, September 19, 2008

Lagu Rohani Kristen: Tujuan Glorifikasi atau Komersialisasi/Materialisasi?

Tulisan ini saya buat sekaitan dengan sharing diskusi perihal "Menyanyikan Lagu Rohani Kristen: Tujuan Glorifikasi atau Komersialisasi/Materialisasi Kebutuhan Dasar? (kasus: "Ngamen Lagu Rohani di Bis Kota") di mailing list Alumni PMK-IPB beberapa hari yang lalu.

Motif Tujuan Ideal.
Motif tujuan ideal lagu pujian rohani Kristen dilantunkan adalah utk mengagungkan nama Tuhan, tujuan GLORIFIKASI hanya kepada Dia. Sekaligus mampu membawa orang yang mendengar menjadi lebih dekat dalam hubungan dengan Tuhan. Memuji dan menyembah Tuhan secara spiritual sejatinya merupakan kebutuhan rohani dari setiap orang Kristiani utk pertumbuhan dan kedewasaan rohaninya. Idealnya pujian rohani tsb dilantunkan dalam suasana peribadahan baik pribadi, jemaat/gereja maupun acara kerohanian di aras publik. Jika kemudian pujian rohani dinyanyikan dalam bentuk kaset, CD, DVD, pertunjukan band atau vocal group, tayangan TV dll lalu disebar-luaskan scr komersial untuk mereka yang akhirnya merasa diberkati atas kehadiran lagu pujian tsb, bisa disebut sebagai segi KOMERSIALISASI dari lagu pujian tadi, itu secara ideal dpt dinilai sebagai DAMPAK yang diterima oleh si penyanyi, arranger atau produser lagu pujian tersebut.

Realita yang Sering Muncul.
Realita yang sering dihadapi adalah lagu pujian rohani Kristen dilantunkan barangkali bukan sepenuhnya yang utama (ideal) untuk tujuan GLORIFIKASI. Tapi lebih cendrung untuk tujuan KOMERSIALISASI atau bahkan MATERIALISASI memenuhi kebutuhan dasar bagi yang membawakannya. Tujuan2 seperti ini yang menjadi nomor satu. Meski yang tau motif sejati tersebut adalah hanya Tuhan dan diri si penyanyi ybs. Orang lain atau publik hanya dapat menilai dari segi fenomena yang muncul semata (sikap menghakimi sebaiknya bisa dihindari). Jika motif yang dialami dan dihadapi si penyanyi atau pemusik atau pihak lainnya lebih kepada tujuan KOMERSIALISASI atau bahkan MATERIALISASI kebutuhan (dasar), dalam melantunkan lagu pujian rohani, itu harus diteliti lagi mengapa fenomena itu muncul dan apa penyebabnya. Mungkin kebutuhan yang dirasakan oleh si penyanyi/pemusik atau pihak lainnya terkait karena sulitnya mendapat akses pekerjaan atau sumber2 dana (fund raising), dan realita itu lebih besar dihadapi ketimbang untuk memenuhi kebutuhannya secara spiritual yakni memuji serta menyembah Tuhan.

Perlunya Opsi-Opsi Alternatif.
Kalau hal ini yang dialami, maka perlu diberikan opsi-opsi atau cara2 yang lebih baik dan benar bagaimana dpt mencukupi kebutuhan material dan dana finansial yang dirasakan. Adakah cara2 yang bisa ditempuh (tentu yang lebih etis, lebih tepat dan lebih baik) agar tidak hanya sekedar bermotif atau bertujuan mengkomersialisasi atau mematerialisasi demi kebutuhan dasar atas lagu pujian rohani? Opsi-opsi ini perlu didialogkan, jika antar umat Kristiani berhasrat ingin saling bermitra dan membantu untuk mencari opsi solusi terbaik, demi menggapai tujuan ideal melantunkan lagu pujian rohani kristiani bisa tercapai yakni tujuan GLORIFIKASI hanya bagi Tuhan semata. Realita yang dihadapi oleh masyarakat sekarang pada umumnya seringkali adalah tiadanya atau kurang tersedianya opsi lebih tepat dan lebih baik untuk memenuhi kebutuhan materinya sehari-hari atau dana finansial tertentu bagi satu kegiatan yang akan dijalankan. Mungkin juga itu dikarenakan masih kurangnya kreativitas ide, merasa dan berpikir hanya melalui ide atau jalan keluar seperti itu yang dimiliki utk memenuhi kebutuhan materi dan dana finansial yg dihadapi.

Hasrat, kepedulian, pencerahan ide dan aksi nyata memang sangat diperlukan waktu sekarang. Be blessed and be the channels of God's blessing for others!

No comments:

Post a Comment

Foto udara Pulau Alor NTT

Foto udara Pulau Alor NTT
Photo, 2007