Sunday, June 28, 2020

Bukan Manusia Sempurna yang Dipakai Allah jadi Saluran Kasih-KuasaNya


Refleksi hidup Kristen.

Dalam sepanjang sejarah karya keselamatan yang dilakukan oleh Allah, tiada pernah Allah memanggil manusia serta mengikat perjanjian (covenant) dengan manusia yang sempurna.

Seperti di caption, dari Jacob  (Yakub) sampai Lazarus, Peter (Petrus) sampai Abraham, bukanlah manusia sempurna. Dalam artian mereka tidak miliki kekurangan, kelemahan atau tak pernah berbuat dosa.

Ya tidak. Bisa dilihat satu contoh dari kelemahan, kekurangan, kegagalan masing2 mereka dalam memenuhi standar Allah.

Kita pun demikian.

Karena sejatinya memang  manusia telah jatuh ke dosa. (Roma 3: 23).

Kecuali memang hanya satu Pribadi yang dicatat Alkitab tidak berdosa, tidak pernah berdosa dan tidak mengenal dosa. Dia lah Yesus.

Oleh karenanya hanya Yesus yang layak, pantas, menggenapi karya keselamatan berupa penebusan manusia secara sempurna. Satu kali untuk selama-lamanya. Once for all.

Panggilan Kristus berikut perjanjianNya bolehlah kita sebut sebagai _panggilan Covenant klimaks_: Panggilan keselamatan ultimat, bagi setiap orang yang percaya pada Kristus Messias, baik bagi umat manusia yang hidup sebelum masa Kristus dan sesudah masa Kristus.

Kalau bukan karena pengorbanan penebusan Kristus, tidaklah mungkin figur2 tokoh Alkitab termasuk kita pula di masa hari ini  diselamatkan (dilahirkan kembali), dibenarkan oleh iman, diperdamaikan dgn Allah hingga beroleh proses pembentukan pengudusan pengutusan pemurnian dari sehari ke sehari.
Untuk semakin menjadi serupa Yesus, menjadi manusia imago Dei.

Biarlah Kristus yang semakin besar dalam diri kita (Gal 2: 20), sementara diri keakuan kita menjadi semakin kecil, kian surut.

Maka kita yang lemah dapat berkata, saya kuat karena Kristus; yang miskin pun berkata, Kristuslah yang memperkayaku.

Kelemahan kekurangan kesulitan dan mungkin pernah alami kegagalan sekali pun, bukanlah alasan bagi kita ingin berkanjang terus dalam kelemahan kegagalan dan dosa. Malahan justru jadi alasan menambah ketergantungan dan pengandalan kita pada Tuhan.

Ingat ya. Figur2 Alkitab termasuk kita, bukanlah figur2 yang selalu dapat tampil hebat kuat penuh kelebihan bak superman or wonder woman.

Terkadang kemegahannya adalah justru dalam kelemahan berikut kekurangan, hingga kuasa  Allah semakin nyata (2 Kor 12:9).

Mereka dan harapannya tentu kita juga, kiranya disanggupkanNya  menjadi figur2 yang berhasil di dalam Tuhan.

Dimana kehendak dan rencana Allah berhasil terjadi,  dinyatakan dijalani oleh figur2 Alkitab; kiranya dinyatakan pula dalam hidup kita.

Kehidupan oleh anugerah Allah dimampukan  menjadi berkat saluran kasih dan kuasaNya;

Menjadi berkat keselamatan dalam artian luas bagi keluarga tetangga sesama masyarakat,  bangsa negara, termasuk sejarah penatalayanan alam (bumi).

So, bukan manusia sempurna yang dipakai Allah (turut) menyelesaikan rencanaNya yang maha agung bagi kehidupan seutuhnya di jagad ini, namun manusia dewasa, yang semakin didewasakan utuh di dalam Kristus.

Hans Midas Simanjuntak
Juni 2020


Picture contr:
Pemter Naibaho Campbell

No comments:

Post a Comment

Foto udara Pulau Alor NTT

Foto udara Pulau Alor NTT
Photo, 2007